Selasa, 06 Januari 2009

Teknik Memancing Udang


mancing udangKegiatan memancing udang memerlukan suatu teknik yang membutuhkan ekstra teliti, karena dilihat dari fisik hewan air ini, udang merupakan spesies yang atonomi tubuhnya tidak seperti kebanyakan ikan-ikan tawar hasil pancingan.

Kolam pemancingan udang juga belum banyak bertebaran, sekalinya ada pengelola kolam pemancingan biasanya tidak terus menerus mengadakan even mancing atau lomba udang karena selain harganya yang sangat dinamis , spesies hewan air ini sangat rentan pada cuaca, dan air.

Meski evennya masih jarang, mania udang yang bertaburan di seantero negeri ini terbilang banyak jumlahnya. Bahkan bila terdengar kabar seorang mania berhasil mengangkat seekor udang di suatu sungai (kali), satu persatu mania udang mendatangi sungai tersebut.

Hal ini dipercayai sebagian mania udang merupakan suatu musim yang ditunggu-tunggu, karena hadirnya musim udang tidak bisa dipastikan sebelumnya.

Selain masih terbilang sedikit untuk kolam pemancingan udang, hadirnya musim udang ini disikapi dengan ekstra ketelitian oleh sebagian mania mancing karena waktunya yang relatif lama untuk menunggu musim udang berikutnya. Karena faktor ketelitian inilah yang membuat artikel seperti ini tidak sembarangan.

  1. Untuk joran gunakanlah jenis joran antena atau joran dengan dua sambungan yang halus, dan lentur pada bagian ujungnya agar lebih sensitif, apalagi bila menggunakan kenur 2-6 lbs. Panjang joran bisa menggunakan ukuran antara 1,3-1,8 meter.
  2. Gunakan ril spinning untuk kolam ukuran 2-8 lbs atau 100 meter.
  3. Untuk pemakaian kail, gunakanlah kail khusus udang, ukurannya sekitar 2-8 yang terbuat dari carbon dan berless (tidak ada kait diujungnya) biasanya berbentuk seperti circle hook.
  4. Ukuran kenur bisa menggunakan 2-8 lbs untuk mainline pada ril dan 1-2 lbs.
  5. Gunakanlah timah dengan bentuk telur atau lonjong ukuran 5-20 gram (tergantung kekuatan arus).
  6. Untuk rangkaian gunakan model glosor, 1 kail diikat ke leader ukuran 1-2 lbs sepanjang 30-50 cm kemudian disambung ke mainline menggunakan kili-kili / swivel. Lalu tempatkan timah glosor (yang berlubang di tengahnya) di mainline sebelum kili-kili tanpa pelampung.
  7. Gunakan umpan cacing susu atau cacing tanah. Udang galah yang besar disebut cokrong di daerah Tanggerang dan Bekasi. Udang ini mempunyai cara makan yang unik, karena umpan akan diputar menggunakan capitnya sehingga sejajar dengan panjang tubuhnya.

Selain itu udang akan menghentak ke belakang dengan membengkokan tubuhnya bila terkena kail pancing, karena itu joran lebih baik diangkat perlahan-lahan sambil menggulung kenur. Cara ini berguna untuk menghindari udang agar tidak mudah lepas dari kali karena sobek mulutnya.

Udang ini mempunyai 3 pola makan, yaitu:

  1. Apabila udang galah beratnya lebih 300 gr maka umpan akan langsung dilarikan dan ujung joran akan langsung menukik.
  2. Untuk udang ukuran sedang biasanya sewaktu umpan dimakan, leader akan dipegang dan ditarik-tarik menggunakan capitnya sehingga ujung joran akan terangguk seperti ikan kecil yang makan.
  3. Untuk udang yang berukuran kecil biasanya pola makannya hampir sering mengecek dengan menaikkan ujung joran dan apabila berat atau ada tarikkan maka umpan sedang dimakan.
Sumber : iftfishing.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar